Civil Engineering

This is my blog civil.

Civil Engineering

This my blog.

Civil Engineering

This my Blog

Civil Engineering

This My Blog.

Civil Engineering

Lagi Blajaran Kie.

Rabu, 22 Februari 2017

CONTOH PPT ENERGI NUKLIR

Cara mengikat Besi Tulangan


      • Panjang besi sengkang perbuah 15cm + 15 cm +10 cm + 10 cm + 5 cm + 5cm = 60 cm atau jika dikonversikan kedalam satuan meter adalah 0,6 m.

      • Jumlah panjang keseluruhan 10 kolom praktis dengan tinggi perbuah 3 meter adalah 10 x 3m = 30 m.
      • Karena besi sengkang dipasang setiap jarak 20 cm atau 0,2 m maka dapat dicari jumlah terpasang untuk panjang 30 m yaitu 30 : 0,2 = 150 bh.

      • Jika kita membeli ditoko bangunan dalam bentuk jadi maka bisa langsung memesan 150 besi sengkang dengan menambahkan faktor keamanan 10 buah jadi 160 bh.

      • Jika kita ingin membuat sendiri besi sengkang tersebut sehingga hanya membeli besi batangan dimater 8 mm maka kita hitung terlebih dahulu panjang kesuluruhan besi sengkang yang dibutuhkan.

      Cara menghitung total panjang besi sengkang yaitu mengalikan jumlah dengan panjang perbuah atau 150 bh x 0,6 m = 90 meter
      Karena panjang satu batang besi dipasaran adalah 12 m maka dapat kita ketahui jumlah besi yang dibutuhkan dalam satuan batang yaitu 90 m : 12 m = 7.5 dibulatkan 8 batang diameter 8 mm.
      Dari perhitungan diatas dapat kita ketahui kebutuhan besi sengkang yaitu 150 bh atau 8 batang besi. sedangkan untuk tulangan pokok perhitunganya lebih mudah karena hanya mengalikan panjang keseluruhan kolom dikalikan 4 bh yaitu 4 x 30 m = 120 m dan untuk mengetahui dalam jumlah batang maka tinggal membaginya dengan panjang besi perbatang 12 m yaitu 120 : 12 = 10 batang. hasil perhitungan :
        Besi D 8 mm = 8 batang
          Besi D 10 mm = 10 batang


          Contoh Laporan SAP2000

          Perancangan  bangunan  gedung  bertingkat  dengan  konstruksi  beton bertulang biasa dengan tidak memperhitungkan konsep bangunan tahan gempa. Bangunan merupakan bangunan yang akan digunakan sebagai Gedung Perkuliahan. Laporan ini menyajikan hasil perhitungan gaya geser dalam pada struktur atas bangunan yaitu balok dan kolom menggunakan program SAP2000.

          Sistem struktur yang direncanakan terbuat dari sistem rangka portal dengan balok dan kolom yang terbuat dari beton. Sistem pelat lantai menggunakan pelat dua arah konvensional dengan keempat sisinya dipikul balok dan untuk pelat pada teras/balkon menggunakan sistem pelat satu arah.

          Perencanaan struktur dan pondasi bangunan ini dalam segala hal mengikuti semua  peraturan  dan  ketentuan  yang  berlaku  di  Indonesia,  khususnya  dalam peraturan-peraturan berikut :
          1.    Peraturan Pembebanan Struktur Bangunan Gedung SNI 03-1727-1989.
          2.    Persyaratan Beton Struktural untuk Bangunan Gedung SNI 03-2847-2013.
          3.    Pedoman Perencanaan Pembebanan untuk Rumah dan Gedung, SKBI-1.3.53.1987.
          4.    Peraturan peraturan lain yang dianggap perlu.

          Referensi yang digunakan dalam penyajian laporan ini yaitu:
          1.    Abma, Vendi dan Patria, Rizaldi, 2013, Modul Kursus SAP 2000, Labkom UII, Yogyakarta.
          2.    Divisi Ketekniksipilan Bidang Pelatihan HMJTS UTY, 2015 Modul Pelatihan Aplikasi Program SAP 2000, Yogyakarta.
          3.    Asroni, A., 2010. Balok dan Pelat Beton Bertulang, Graha Ilmu, Yogyakarta.
          4.    Prabawati, Arie., 2010. Panduan Praktis Analisis Struktur Bangunan dan Gedung dengan SAP 2000 versi 14, Wahana Komputer, Semarang

          Data perencanaan gedung perkuliahan mengikuti TOR (Term of Reference).




          BAB II


          Keterangan :
          L1 : Ukuran bangunan pada L1 yaitu 5 m
          L2 : Ukuran bangunan pada L2 yaitu 2,5 m
          L3 : Ukuran bangunan pada L3 yaitu 4 m
          L4 : Ukuran bangunan pada L4 yaitu 6 m

          Syarat :
          ·      SNI 03-2847-2002, pasal 23.3.1).(3) hal 208 : Perbandingan lebar terhadap tinggi tidak boleh kurang dari 0,3. Artinya tinggi maksimum adalah 3,33 kali lebar.
          ·      SNI 03-2847-2002, pasal 23.3.1).(4) hal 208 : lebar tidak boleh kurang dari 250 mm


          Lantai 1 s/d 3
                            B1    Panjang Bentang (L)   : 5000 mm
          h                                  :
                                              : 416,6 mm
          h pakai                         : 450 mm
          b                                  :
                                         : 225 mm
          b.      Pada perhitungan balok 2,3 4 sama seperti perhitungan balok 1. Berikut tabel perhitungan balok :

          Tabel 2.1 Perhitungan Balok

          B1
          B2
          B3
          B4
          Panjang Bentang (L)
          5000 mm
          2500 mm
          4000 mm
          6000 mm
          h
          416,6 mm
          229,1 mm
          375 mm
          541,6 mm
          h pakai
          450 mm
          250 mm
          400 mm
          550 mm
          b
          225 mm
          125 mm
          200 mm
          275 mm


          Berdasarkan  pertimbangan  ekonomi  dan  untuk  memudahkan  tahap pelaksanaan, ukuran kolom akan dibuat seragam. Namun kolom-kolom akan dibedakan berdasarkan komposisi baja tulangannya. Karena luasan pelat seragam,
          digunakan luasan pelat = Lx × Ly
                                                = 5 x 6
                                                = 30 m
          Tinggi dinding = (hkolom – hbalok)
                                  = 3,35  m

          Dinding           = 0,302 ton/m²
          Qu                   = 1,2 x (q mati + q dinding) + 1,6 x q hidup ruang kuliah
                                  =1,2 x (0,2375 + 0,302) + 1,6 x 0,25
                                  = 1,276 ton/m²
          PU.Kolom       =Lx x Ly x QU x nlantai
                                  =5 x 6,5 x 1,276 x 4
                                  = 165,923 ton = 1627700,706 N
          PU.Max           = 0,7 x Ag x f’c x ø
          Ag                   =
                                  = 116264,3361mm²
          b                      =
                                  = 257,7533 mm ~ dipakai b = 300 mm
          h                      = 1,75 b
                                  = 1,75 x 300
                                  = 525 mm ~ dipakai h = 600 mm
          Digunakan ukuran kolom 300 × 600 mm, maka  :
           Ag = b × h = 300 × 600 = 180000 mm2> Ag perlu = 108560,063 mm2, Aman. Pemakaian b × h dengan ukuran 300 × 600 mm berdasarkan keputusan Perencana dan juga berdasarkan pertimbangan-pertimbangan lainnya.

          Dalam perencanaan gedung perkuliahan digunakan tebal plat lantai dan plat atap sebagai berikut :
          1. Pelat lantai = 120 mm

          2. Pelat atap    = 100 mm